Senin, 25 April 2011

Pengertian Bimbingan Dan Konseling

PENDAHULUAN
  1. Pengertian Bimbingan dan Konseling

Bimbingan dan konseling adalah pelayanan bantuan untuk peserta didik, baik secara
perorangan maupun kelompok agar mandiri dan berkembang secara optimal, dalam bimbingan
pribadi, bimbingan sosial, bimbingan belajar, dan bimbingan karir, melalui berbagai jenis
layanan dan kegiatan pendukung berdasarkan norma-norma yang berlaku.
Dalam pengertian tersebut tersimpul hal-hal pokok bahwa :
  1. Bimbingan dan konseling merupakan pelayanan bantuan
  2. Pelayanan Bimbingan dan konseling dilakukan melalui kegiatan secara perorangan dan
kelompok
  1. Arah kegiatan Bimbingan dan konseling adalah membantu peserta didik untuk dapat
melaksanakan kehidupan sehari-hari secara mandiri dan berkembang secara optimal
  1. Ada empat bidang bimbingan yaitu bimbingan pribadi, sosial, belajar, dan karir.
  2. ·Pelayanan Bimbingan dan konseling dilaksanakan melalui jenis-jenis layanan tertentu,
ditunjang sejumlah kegiatan pendukung
  1. Pelayanan Bimbingan dan konseling harus didasarkan pada norma-norma yang berlaku

  1. Tujuan Bimbingan dan Konseling

ƒ·     Tujuan umum Bimbingan dan konseling adalah memandirikan peserta didik dan
         mengembangkan potensi mereka secara optimal.
ƒ·     Tujuan umum tersebut dijabarkan ke dalam tujuan yang mengarah keefektifan hidup
        sehari-hari dengan memperhatikan potensi peserta didik
ƒ·     Lebih khusus lagi, tujuan-tujuan tersebut dirumuskan dalam bentuk kompetensi.





A.    Orientasi Bimbingan dan Konseling

Orientasi yang dimasudkan saat ini ialah “ pusat perhatian” atau “ titik berat pandangan’. Misalnya, seseorang yang ber orientasi ekonomi dalam pergaulan, maka ia akan menitik beratkan pandangan atau memusatkan perhatiaanya pada perhitungan untung rugi yang dapat di timbulkan oleh pergaulan yang ia adakan dengan orang lain.

1.      Orientasi Perseorangan

Misalnya seorang konselor memasuki sebuah kelas didalam kelas itu ada sejumlah orang siuswa. Apakah yang menjadi titik bereat pandangan konselor berkenaan dengan sasaran layanan, yaitu siswa siswai yang hendak memperoleh layanan bimbingan dan konseling. Pemahaman konselor yang baik terhadap keseluruhan siswa sebagai kelompok dalam kelas itu penting juga, tetapi arah pelayanan dan kegiatan bimbingan ditujukan kepada masing – masing siswa. Kondisi keseluruhan kelompok siswa itu merupakan konfigurasi yang dampak positif dan negatifnya terhadap siswa secara individual haruis diperhitungkan.

Berkenaan dengan itu “ kelompok “ atau “ individu “, konselor memilih individu sebagai titik berat pandangannya. Pemusatan perhatian terhadap individu itu sama sekali tidak berarti mengabaikan kepentingan kelompok, dalam hal ini kepentingan kelompok diletakan dalam kaitannya dengan hubungan timbal balik yang wajar antar individu dan kelompoknya. Kepentingan kelompok dalam arti misalnya keharuman nama dan citra kelompok, kesetiaan pada kelompok, kesejahteraan kelompok, dan sebagainya. Apabila secara individual para anggota kelompok itu dapat terpenuhi kepentingannya dan merasa bahagia dapat di harapkan kepentingan kelompokpun akan terpenuhi pula.

Sejumlah kaidah yang berkaitan dengan orientasi perorangan dalam bimbingan dan konseling dapat di catat sebagai berikut :
a.      Semua kegiatan yang di selenggarakan dalam rangka pelayanan bimbingan dan konseling di arahkan bagi peningkatan perwujudan diri sendiri setiap individu yang menjadi sasaran layanan.
b.      Pelayanan bimbingan dan konseling meliputi kegiatan berkenaan dengan individu untuk memahamui kebutuhan – kebutuhanya, motivasi – motivasinya, kemampuan potensialnya, yang semuanya unik serta membantu individu agar dapat menghargai kebutuhan, potensi, dan motivasinya itu kea rah pengembangannya yang optimal, dan pemanfaatan yang sebesar – besarnya bagi diri dan lingkungannya.
c.       Setiap klien harus di terima sebagai individu dan harus di tangani secara individual.
d.      Adalah tanggung jawab konselor untuk memahami minat, perasaan, dan kemampuan klien serta untuk menyelesaikan program – program pelayanan dengan kebutuhan klien setepat mungkin.
Kaidah – kaidah tersebut akan diturunkan samapi dengan penerapannya dalam berbagai jenis layanan dan kegiatan bimbingan konseling.
2.      Orientasi Perkembangan

Orientasi perkembangan dalm bimbingan dan konseling lebih menekankan lagi pentingnya peranan perkembangan yang terjadi dan yang hendaknya di terjadikan pada diri individu. Bimbingan dan knseling memusatkan perhatiannya pada keseluruhan proses perkembangan itu.

            Menurut Myrick ( dalam Mayers, 1992 ) perkembangan individu secara tradisional dari dulu sampai sekarang menjadi inti dari pelayanan bimbingan. Dalam hal itu peraman bimbingan dan konseling adalah memberikan kemudahan – kemudahan bagi gerak individu dalam menjalani perkembangannya. Pelayanan bimbingan dan konseling berlangsung dan di pusatkan untuk menunjang kemampuan inheren individu bergerak menuju kematangan dalam perkembangannya.

            Ivey dan Rigazio Digilio ( dalam Mayers, 1992 ) menekankan bahwa orientasi perkembangan justru merupakan chiri khas yang menjadi inti gerakan bimbingan. Permasalahan yang di hadapi individu harus di artikan sebagai terhalangnya perkembangan, dan hal itu semua mendorong konselor dank lien bekerjasama untuk menghilangkan penghalang itu serta mempengaruhi lajunya perkembangan klien.
            Dalam perkembangannya, anak – anak berkemungkinan mengalami hambatan perkembangan kognisi dalam empat bentuk :
a.      Hambatan egosentrisme, yaitu ketidak mampuan melihat kemungkinan lain diluar apa yang di pahaminya.
b.      Hmbatan konsentrasi, yaitu ketidak mampuan untuk memusatkan perhatian pada lebih dari satu aspek tentang suatu hal,
c.       Hambatan reversibilitas, yaitu ketidakmampuan menelusuri alur yang terbalik dari alur yang di pahami semula,
d.      Hsmnbatan transformasi, yaitu ketidakmampuan meletakan sesuatu pada susunan urutan yang di tetapkan.

Thompsion & Rudolph menekankan bahwa tugas bimbingan dan konseling adalah menangani hambatan – hambatan perkembangan itu.

3.      Orientasi Permasalahan

Ada yang mengatakan bahwa hidup dan berkembang itu mengandung risiko. Padahala tujuan hidup umum bimbingan dan konseling, sejalan dengan tujuan hiup dan perkembangan itu sendiri, ialah kebahagiaan. Hambatan dan rintangan dalam perjalanan hdup dan perkembangan pastilah akan mengganggu tercapainya kebahagiaan itu. Kewaspadaan terhadap timbulnya hambatan dan rintangan itulah yang melahirkan konsep orientasi masalah dalam pelayanan bimbingan dan konseling.

            Dalam kaitannya dengan fungsi – fungsi bimbingan dan konseling yang telah dibicarakan, orientasi masalah secara langsung bersangkut – paut dengan fungsi pencegahan dan fungsi pengetesan. Fungsi pemahaman memungkinkan individu memahami berbagai informasi dan aspek lingkungan yang dapat berguna untuk mencegah timbulnya masalah pada diri klien , dan dapat pula bermanfaat di dalam upaya pengetesan masalah yang terjadi. Dengan demikian konsep orientasi masalah terentang seluas dengan operasinya fungsi – fungsi bimbingan, dan dengan demikian pula menyusupi segenap jenis layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling.

            Jenis masalah yang ( mungkin ) di derita oleh individu amat bervariasi. Roos L. Mooney ( dalam Prayitno, 1987 ) menidntifikasi 330 masalah yang di golongkan kedalam sebelas kelompok masalah, yaitu kelompok masalah yang berkenaan dengan :

a.      Perkembangan jasmani dan kesehatan                           ( PJK    )
b.      Keuangan, keadaan lingkungan, dan pekerjaan              ( KLP    )
c.       Kegiatan social dan reaksi                                                           ( KSR   )
d.      Hubungan muda – mudi, pacaran dan perkawinan         ( HPP   )
e.      Hubungan social kejiwaan                                                ( HSK   )
f.        Keadaan Pribadi Kejiwaan                                                            ( KPK   )
g.      Moral dan agama                                                             ( MDA )
h.      Keadaan rumah dan keluarga                                          ( KRK   )
i.        Masa depan pendidikan dan pekerjaan                           ( MPP  )
j.        Penyesuaian terhadap tugas – tugas sekolah                  ( PTS   )
k.       Kurikulum sekolah dan prosedur pengajaran                  ( KPP   )
Frekuensi masalah tersebut juga bervariasi. Satu jenis masalah barangkali lebih banyak dialami, sedangkan jenis masalah lain lebih jarang muncul. Frekuensi munculnya masalah itu diwarnai  oleh berbagai kondisi lingkungan. Di sekolah misalnya, frekuensi dialaminya masalah-masalah tersebut terlihat pada table berikut (prayitno, 1980):
Frekuensi di alaminya masalah–masalah oleh siwa SMA Negeri Sumatra Barat ( N = 405 )
No
Kelompok
masalah
frekuensi
Peringkat
(dalam %)
1
PJK
91,4
8
2
KLP
97,5
2
3
KSR
95,6
3,5
4
HPP
88,6
9
5
HSK
94,3
6
6
KPK
95,6
3,5
7
MDA
94,1
5
8
KRK
97,9
10
9
MPP
98,0
1
10
PTS
94,1
7
11
KPP
86,7
11

Ternyata di lingkungan sekolah, frekuensi dialaminya masalah – masalah tersebut cukup bahkan amat tinggi. Orientasi masalah dalam bimbingan dan konseling mewaspadai  kemungkinan timbulnya masalah – masalah itu, dan kalau individu ternyata ( Sudah Terlanjur ) mengalaminya, tugas bimbingan dan konseling adalah membantu individu tersebut mengatasi masalah – masalahnya itu.
B.    Ruang Lingkup Bimbingan dan konseling
Pelayanan bimbingan dan konseling memiliki peranan penting, baik bagi indvidu yang berada dalam lingkungan sekolah, rumah tangga ( keluarga ), maupun, masyarakat pada umumnya.
  1. Pelayanan Bimbingan dan Konseling di Sekolah
Sekolah merupakan lembaga formal yang secara khusus dibentuk untuk menyelenggarakan pendidikan bagi warga masyarakat. Dalam kelembagaan sekolah terdapat sejumlah bidang kegiatan dan bidang pelayanan bimbingan dan konseling mempunyai kedudukan dan peran yang khusus.
a.      Keterkaitan antara Bidang Pelayanan Bimbingan konseling dan Bidang – Bidang lainnya.
Administrasi
&
Supervisi
 
Dalam proses pendidikan, khususnya di sekolah, Mortensen dan Schnuller ( 1976 ) mengemukakan adanya bidang – bidang tugas atau pelayanan yang saling terkait. Bidang – bidang tersebut terlihat pada gambar berikut :
Bidang:
Administrasi &
Supervisi
 
 

Perkembangan optiman
Setiap siswa sesuai de-
ngan bakat,kemampuan,
minat,dan nilai
 
                                                                                                                            Tujuan :
Pengajaran
 
                                                                                                                                                               
    Bidang : Pengajaran
         Bidang : Bimbingan                                              Bimbingan &
                                                                                                 Konseling
Dalam gambar tersebut terdapat tiga bidang pelayanan pendidikan, yaitu bidang kurikulum dan pengajaran, bidang administrasi dan kepemimpinan dan kesiswaan;
  1. Bidang kurikulum dan pengajaran meliputi semua bentuk pengembangan kurikulum dan pelaksanaan pengajaran, yaitu penyampaian dan pengembangan pengetahuan, keterampilan, sikap, dan kemampuan berkomunikasi peserta didik.
  2. Bidang administrasi atau kepemimpinan, yaitu bidang yang meliputi berbagai fungsi berkenaan dengan tanggung jawab dan pengambilan kebijaksanaan, serta bentuk kegiatan pengelolaan dan administrasi sekolah, seperti perencanaan, pembiayaan, pengadaan, dan pengembangan staf, prasarana dan sarana fisik, dan pengawasan.
  3. Bidang kesiswaan, yaitu bidang yang meliputi berbagai fungsi dan yang mengacu kepada pelayanan kesiswaan serta individual agar masing – masing peserta didik itu dapat berkembang sesuai bakat, potensi, dan minat – minatnya, serta tahap – tahap perkembangannya.
Ketiga bidang tersebampaknya terpisah antara satu dengan yang lain, namun semuanya memiliki arah yang sama, yaitu memberikan kemudahan bagi pencapaian perkembangan yang optimal bagi pesertan didik. Pelayanan bimbingan dan konseling dapat memberikan sumbangan yang berarti terhadap pengajaran. Misalnya, Proses belajar mengajar akan berjalan efektif apabila siswa terbebas dari masalah – masalah yang mengganggu proses belajarnya. Demikian juga terhadap administrasi dan supervisi, bimbingan konseling dapat memberikan sumbangan yang berarti; misalnya, dalam kaitannya dengan penyusunan kurikulum, pengembangan program – program belajar, pengambilan kebijaksanaan yang tepat dalam rangka penciptaan iklim sekolah yang benar – benar menunjang bagi pemenuhan kebutuhan dan perkembangan siswa.
Sebaliknya, bidang pengajaran dan administrasi dapat memberikan sumbangan yang besar bagi suksesnya bidang bimbingan dan konseling. Pelaksanaan pengajaran yang sehat dan mantap  baik dalam isi maupun suasananya, akan memberikan sumbangan besar bagi pencegahan timbulnya masalah siswa. Pengajarana aperbaikan dan pemberian materi pengayaan merupakan bentuk layanan bimbingan yang diselenggarakan melalui kegiatan pengajaran.

b.             Tanggung Jawab Konselor di Sekolah
Tenaga inti (dan ahli) dalam bidang pelayanan bimbingan dan konseling ialah konselor.Konselor inilah yang mengendalikan dan sekaligus melaksanakan berbagai layanan bimbingan dan konseling yang menjadi tanggung jawabnya.Dalam Melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya itu konselor menjadi “ pelayan “ bagi pencapaian tujuan pendididkan secara menyeluruh, khususnya bagi terpenuhinya kebutuhan dan tercapainya tujuan perkembangan masing – masing peserta didik sebagaimana telah di sebutkan di atas. Dalam kaitannya derngan tujuan yang luas itu, konselor tidak hanya berhubungan dengan peserta didik atau siswa saja ( sebagai sasaran utama layanan ), melainkan dengan juga berbagai pihak yang dapat secara bersama – sama menunjang pencapaian tujuan itu, yaitu sejawat ( sesame konselor, guru, dan personal sekolah lainnya ), orang tua, masyarakat pada umumnya.Kepada mereka itulah konselor menjadi “pelayan” dan tanggung jawab dalam arti yang penuh kehormatan, dedikasi, dan keprofesionalan.
  1. Pelayanan Bimbingan dan Konseling di Luar Sekolah 
Masyarakat yang membutuhkan pelayanan bimbingan dan konseling tidak hanya mereka yang berada dilingkungan sekolah atau pendidikan formal saja.
  1. bimbingan dan konseling keluarga   

kebutuhan dan kebahagian keluarga mutlak memerlukan perhatian bagi segenap pihak yang berkepentingan dalam pengembangan kesejahteraan masyarakat.
Bimbingan dan konseling keluarga,men. Palmo,dkk., dikatakan bahwa pelayanan tersebut telah dimulai sejak pertengahan tahun 1940-an, dan sejak tahun 1980-an pelayanan yang menangani permasalahan dalam keluarga itu tampak sangat cepat.pelayanan tsb ditujukan kepada seluruh anggota keluarga yang memerlukannya. Segenap fungsi, jenis layanan dan kegiatan bimbingan ddan konseling pada dasarnya dapat di terapkan dengan memperhatikan kesesuaiannya dan masing – masing karakterisktik anggota keluarga yang memerlukan pelayanan itu. Khusus untuk anggota keluarga yang duduk di pendidikan formal, peranan konselor sekolah amat besar. Konselor sekolah justru di harapkan agar memenjembatani program bimbingan dan konseling di sekolah dengan kebutuhan keluarga dalam pelayanan bimbingan dan konseling. Konselor sekolah hendaknya mampu mensinkronisasikan secara harmonis pemenuhan kebutuhan anak di sekloah dan di rumah pada satu negeri.


  1. bimbingan dan konseling dalam lingkungan yang lebih luas

pelayanan bimbingan konseling yang menjangkau daerah kerja yang lebih luas itu perlu diselenggarakan oleh konselor yang bersifat multidimensional (Chiles & Eiken, 1983), yaitu mampu bekerja sama selain dengan guru, administrator, dan orang tua juga dengan berbagai komponen dan lembaga masyarakat secara lebih luas.
Konselor yang seperti itu bekerja dengan masalah-masalah personal, emosional, social, pendidikan, yang semuanya itu untuk mencegah timbulnya masalah, pengentasan masalah dan menunjang pertumbuhan individu anggota masyarakat. Konsep professional yang multidimensional itu akan lebih banyak berperan sebagai pelatih dan supervisor.
Konselor professional yang multidimensional benar-benar ahli yang memberikan jasa berupa bantuan kepada orang-orang yang sedang memfungsikan dirinya pada tahap perkembangan tertentu, membantu mereka mengambil manfaatka yang sebesar-besarnya dari kondisi dan apa yang sudah mereka miliki, membantu mereka menangani hal-hal tertentu agar lebih efektif merencanakan tindak lanjut atas langkah-langkah yana telah diambil  serta membantu lembaga ataupun organisasi melakukan perubahan agar lebih efektif.
Dimana pun konselor bekerja dan  apa pun tugas-tugas khusus yang diselenggarakan konselor, namun fungsi, prinsip, asas jenis layanan dan kegiatan                                                                                                                                  bimbingan dan konseling pada dasarnya tetap sama. Modifikasi dan penyesuaian diperlukan berdasarkan kekhususan yang ada pada sasarn pelayanan, lembaga tempat berkerja, tujuan dan kondisi yang menyertai diperlukannya pelayanan bimbingan dan konseling itu.


PENUTUP

Kesimpulan
           
Bimbingan dan konseling adalah pelayanan bantuan untuk peserta didik, baik secara perorangan maupun kelompok, agar mandiri dan berkembang secara optimal, dalam bimbingan pribadi, bimbingan sosial, bimbingan belajar, dan bimbingan karir, melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung, berdasarkan norma-norma yang berlaku.

Bimbingan dan konseling diperuntukkan bagi semua konseli. Prinsip ini berarti bahwa bimbingan diberikan kepada semua konseli atau konseli, baik yang tidak bermasalah maupun yang bermasalah; baik pria maupun wanita; baik anak-anak, remaja, maupun dewasa. Dalam hal ini pendekatan yang digunakan dalam bimbingan lebih bersifat preventif dan pengembangan dari pada penyembuhan (kuratif); dan lebih diutamakan teknik kelompok dari pada perseorangan (individual).

Fungsi bimbingan dan konseling membantu konseli agar memiliki pemahaman terhadap dirinya (potensinya) dan lingkungannya (pendidikan, pekerjaan, dan norma agama). Berdasarkan pemahaman ini, konseli diharapkan mampu mengembangkan potensi dirinya secara optimal, dan menyesuaikan dirinya dengan lingkungan secara dinamis dan konstruktif.

Saran
Bimbingan Konseling adalah pelayanan bantuan yang diperuntukan bagi
semua kalangan baik tua, muda, wanita ataupun pria. Bahkan baik bagi yang mempunyai
masalah ataupun tidak. Semua ini diperlukan oleh manusia agar peradaban manusia itu
sendiri dapat diwariskan pada penerusnya sehingga peradaban manusia dapat terus terjaga

KIta hidup dengan 2 mata

Kita lahir dengan dua mata……….
( didepan :Karenanya  kita tidak harus selalu melihat kebelakang.
Tapi lihat apa yang akan terjadi didepan kita, masa depan kita.

Kita lahir dengan dua telinga..........
 ( satu dikiri dan satu dikanan Sehingga kita dapat mendengar dari dua sisi.
Mendengar dan mengumpulkan semua keluhan dan cercaan, sehingga terlihat mana yang benar.

Kita lahir dengan otak yang terselubung oleh tulang kepala ..........
Jadi tidak masalah bagaimana miskinnya kita, Kita tetap kaya.
Karena tak seorangpun yang dapat mencuri isi kepala kita
Yang berupa perhiasan - perhiasan pikiran kita.

Kita lahir dengan dua mata, dua telinga dan satu mulut ............
Karena mulut adalah senjata yang tajam, dia dapat melukai, menyakiti dan bahkan membunuh.
Ingatlah untuk tidak banyak bicara, sebaliknya mendengarlah.

Kita lahir dengan satu hati..........
 (jauh tersimpan didalam tulang iga kita :
Itu mengingatkan kita untuk menghargai dan memberikan cinta, dari lubuk hati kita yang paling dalam.
pelajaran yang paling penting adalah : bagaimana membuat orang yang berdiri disekelilingmu berbahagia dengan hadirmu.

Nhe Ada Tips Diet Menurut Golongan darah, check This Out

Golongan Darah O
Golongan darah O merupakan golongan darah paling kuno dalam sejarah manusia. Gen untuk golongan darah O berkembang pada suatu titik ketika peradaban manusia beralih dari hidup berburu dan berpindah-pindah ke komunitas agraris yang menetap di suatu tempat.
Tingkah Laku : Berenergi & tidak mudah putus asa
Masalah yang dihadapi : Kencing manis, masalah usus dan pencernaan, peredaran darah kurang baik, sakit pinggang danbelakang, kegemukan, kadar kolesterol yang tinggi, tekanan darah tinggi, kadar asam urat tinggi, penyakit kanker, gout,penyakit jantung, penyumbatan arteri.
Diet : Makanan tinggi protein & kurangi karbohidrat
Makanan yang sangat bermanfaat :
Brokoli, ubi, waluh, selada, ganggang laut, lobak china, bluberi, ceri, jambu biji, bumbu kari, kacang polong, kacang merah, semua jenis bawang, rumput laut, jahe, kailan, kunyit, Daging ( sapi, kerbau, rusa, domba, anak sapi )
Makanan yang diijinkan :
Ikan mas, belut, lobster, ikan tuna, ikan sardine, udang, telur (ayam, bebek), mentega, kacang ( hitam, merah, buncis, kedelai ), tempe, tahu, susu kedelai, bubur gandum, beras, kue beras, roti beras, tepung gandum, terung, tomat, labu, Daging ( ayam, bebek, kambing, angsa, kalkun, kelinci )
Makanan yang harus dihindari :
Daging babi, cumi-cumi, sotong, kerang, kodok, gurita, telur (angsa, puyuh), es krim, keju, susu sapi, yoghurt(semua jenis), minyak kelapa, penyu, minyak jagung, jagung, bunga brokoli, kacang tanah, kacang mede, kuaci, laichi, kentang, mentimun, kembang kol, jamur, blewah, jeruk mandarin, pisang raja, pare, anggur putih, kecap, kopi, minuman keras
Golongan Darah A
Golongan darah A merupakan manusia pertama yang menjalankan aktifitas pertanian karena nenek moyang sudah tinggal menetap dan tidak lagi suka berperang.
Tingkah Laku : Bertanggung jawab & romantis
Masalah yang dihadapi : Hilang kesabaran diri atau cepat marah, rembesan sebum berlebihan, penyakit jantung dan masalah saluran darah, kanker dan ulser, gaster, kegemukkan.
Diet : Makanan berkarbohidrat tinggi & kurangi lemak
Makanan yang sangat bermanfaat :
Bayam, brokoli, wortel, jamur ikan mas, kacang tanah, kacang buncis, kacang/ susu kedelai, tahu, tempe, tepung beras, bluberi, minyak zaitun, ikan mas, ikan sardine, (Siput, jus nanas, mangga, pisang, jeruk limau & sitrun).
Makanan yang diijinkan :
Ikan tuna, telur ayam & bebek, telur puyuh, biji wijen, biji bunga matahari, kacang ercis / kapri, jagung, tapioka, roti gandum, labu, bawang merah, mentimun, talas, anggur (semua jenis), melon, blewah, pir, delima, kiwi, kurma, strowberi, kesemek, jambu biji, Daging (ayam, burung unta, belibis kalkun,burung dara)
Makanan yang harus dihindari :
Daging (sapi, kerbau, domba, bebek, angsa, kelinci, ayam hutan), lobster, gurita, kepiting, belut, kodok, udang, cumi- cumi, mentega, susu sapi, keju, es krim, susu, murni, acar, terung, tomat, ubi, kentang, jeruk, kelapa/ santan, melon madu, pisang (raja), pepaya, pare, air soda.
Golongan Darah B
Kunci golongan darah B adalah keseimbangan. Orang bergolongan darah B tumbuh dan berkembang baik melalui apa yang telah disediakan oleh dunia hewan dan tumbuhan. Artinya golongan darah B menunjukan kemampuan yang canggih dalam perjalanan evolusinya.
Tingkah Laku : Adaptasi & analitika
Masalah yang dihadapi : Kerusakan system syaraf, kesulitan untuk tidur berkualitas, sakit kepala dan migren, penyakit hati dan saluran empedu, masalah haid, sakit tulang belakang, kegemukkan, penyakit jantung.
Diet : Susu & produk susu
Makanan yang sangat bermanfaat :
Ikan laut, susu sapi, keju, buburgandum, roti essene, kue beras, brokoli, ubi, wortel, kembang kol, terung, teh hijau, Daging (kambing, domba, kelinci, rusa)
Makanan yang diijinkan :
Cumi-cumi, ikan mas, ikan tuna, mentega, keju, telur ayam, kacang merah, kacang buncis, tepung beras, roti beras, bayam, brokoli, selada, mentimun, labu, kentang, sawi, mangga, melon, jeruk, pir, kurma, jambu biji, Daging (sapi, kerbau, kalkun, hati anak sapi)
Makanan yang harus dihindari :
Daging (bebek, ayam, angsa, belibis, babi, kuda, keong, kepiting, siput, belut, kodok, gurita, lobster, es krim, telur (bebek, angsa, puyuh), kacang tanah,roti gandum,tomat, waluh, jagung, avokad, pare, delima, kelapa/ santan, kesemek, belimbing, pir, air soda, minuman beralkohol.
Golongan Darah AB
Golongan darah AB merupakan golongan darah yang paling modern dan berusia kurang dari 1.000 tahun, jarang (5 % dari jumlah populasi), dan bersifat kompleks secara biologis. Karena anda membawa anti gen A dan B.
Tingkah Laku : Cerdik & penyabar
Masalah yang dihadapi : Perut kembung sakit jantung dan masalah saluran darah, kanker, kegemukkan, kesulitan tidur berkualitas, sakit sendi dan tulang.
Diet : Dapat menyesuaikan diri dengan berbagai jenis makanan
Makanan yang sangat bermanfaat :
Ikan sardin, ikan tuna, susu kambing, putih telur (ayam), keju ricotta, krim asam (rendah kalori), the hijau, anggur merah, Daging (domba, kelinci, kalkun),
Makanan yang diijinkan :
Cumi-cumi, ikan mas, ikan tuna, mentega, keju, telur ayam, kacang merah, kacang buncis, tepung beras, roti beras, bayam, brokoli, selada, mentimun, labu, kentang, sawi, mangga, melon, jeruk, pir, kurma, jambu biji, Daging burung unta,
Makanan yang harus dihindari :
Daging (sapi, kerbau, ayam, bebek, angsa, babi, rusa kuda), lobster, kepiting, kodok, mentega, es krim, telor bebek, kacang hitam, acar, jagung, belimbing, delima, pare, pisang, kelapa, kesemek, jambu biji, mangga, saus tomat, kopi, soda, minuman beralkohol.